Kekecewaan warga tersebut sudah tidak terbendung karena semua pihak yang telah di datangi tidak serius untuk membantu mereka agar keadilan. Langkah yang pernah di tempuh oleh Keluarga Baharan adalah:
- Mengadu ke Polda Kalimantan Barat.
- Mengadu Ke Polres Landak.
- Mengadu ke DPRD Kab. Landak.
- Mengadu ke Bupati Landak.
- Mengadu ke Perusahaan.
- Mengadu ke Kepala Desa.
Akhirnya keluarga Baharan dengan membawa senjata dan 3 dirijen bensin bersiap membumihanguskan camp PT Wilmar. Kedatangan warga sendiri di sambut puluhan Polisi dari Polres Landak, Hebat memang Polisi mereka sangat GAGAH jika melindungi Perusahaan.
Dalam pertemuan 19 Juni 2012 tersebut Polisi kebali berlaku keras dan kasar kepada warga. warga di tangkap dan di keluarkan dari ruangan karena di tuduh mengacau dan membuat gaduh. Kapolsek Ngabang AKP. Matius secara terang-terangan menuduh warga telah membuah GADUH dan MEMBUAT BERITA TIDAK BAIK, dan 2 Mahasiswa tersebut di tuduh sebagai "dalang" aksi warga tersebut. Itu kan Polisi? Memebela masyarakat peranggainya seperti BENCONG, Sementara di luar 2 Oknum Polres yang ikut menjaga (Sdr. Donatus dan Sdr. Eri Triyono) mengejek 2 aktivis Komando. Akhirnya pertemuan kemarin tidak membuahkan hasil.
Meyikapi ini kami Aktivis KOMANDO KALIMANTAN BARAT akan mengawal warga dan siap berjuang bersama warga apapun resikonya kami tidak pernah takut.